Wednesday, 14 January 2015

Air Murni


Air murni adalah istilah untuk air yang hampir tidak mengandung zat terlarut didalamnya atau sama sekali tidak mengandung unsur kimia lain selain H2O (air) itu sendiri. Air murni sebenarnya terdapat pada tumbuhan namun seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, air murni telah dapat dibuat dengan proses-proses yang sering disebut sebagai proses pemurnian air.
Air Mineral
Air mineral merupakan istilah untuk air yang memiliki kandungan kimia lain selain H2O didalamnya. Unsur kimia lain yang biasa terkandung di dalam air adalah mineral an-organik, seperti errum, Merkuri, Alumunium, Besi Oksida, Cuprum, Chlorin, Kalsium, Magnesium, Oksida, Arsen, Asbestos, Sulfur, Phosfat, Pestisida.
Kedua air diatas saat ini sudah dapat banyak kita jumpai dipasaran dengan beragam merk dan kemasan, yang telah dikemas dalam Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Untuk mengukur kadar kemurnian air dari mineral an-organik digunakan TDS meter (Total Dissolved Solids meter), yaitu alat untuk mengukur total zat padat yang terlarut dalam zat cair. Satuan yang digunakan adalah ppm (part per million) atau bagian per sejuta.
Pembagian kategori air menurut total zat padat (TDS) yang terkandung di dalamnya adalah:
> 100 ppm : bukan air minum/ tidak layak untuk diminum
10 - 100 ppm : air mineral
0 - 10 ppm : air murni

Pada hakikatnya semua jenis air diatas pastilah baik untuk kehidupan, sesuai dengan salah satu ayat dalam Al-quran 
“dan kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup”
(QS-AL ANBIYA : 30)
Namun kebaikan air ini tentulah baik jika memang digunakan tepat sebagai fungsinya, seperti ada air untuk mandi, air untuk memasak, air untuk mencuci, air untuk minum dsb. Tentunya kita tidak mau minum air yang sebenarnya bukan difungsikan sebagai air minum, misalkan kita diharuskan minum air untuk mencuci tentu ini bukan hal baik karena menggunakan air tidak sebagai fungsinya.
Coba ingat, selama ini anda minum air apa?? Apakah memang layak digunakan sebagai air minum

No comments:

Post a Comment